Page 156 - Gemilang Peradaban Islam
P. 156
Ismail I berkuasa selama lebih kurang 23 Tahun yaitu
antara tahun 1501-1524. Pada sepuluh tahun pertama ia
berhasil memperluas wilayah kekausaannya. Ia dapat
menghancurkan sisa-sisa AK Koyumlu di Hamadan (1503
M), menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgahan,
dan Yazd (1504 M) di Yadbak, (1505 sampai 1507 M)
Baghdad dan daerah barat Persia (1508 M), Syirwan
(1509M), dan Khurasan (1510 M) hanya dalam waktu 10
tahun itu wilayah kekuasaannya sudah meliputi wilayah
Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur (Fortile Cresent)
Tidak sampai di situ saja keinginan Ismail, ambisi
politiknya mendorong dirinya untuk terus mengembangkan
sayap menguasai daerah-daerah lainnya seperti ke Turki
Ustmani. Namun Ismail bukan hanya menghadapi musuh
yang sangat kuat, tetapi juga sangat membenci golongan
Syiah. Peperangan dengan Turki Ustmani terjadi pada tahun
1514 M di Chaldiran, dekat Tabriz. Karena keunggulan
organisasi, militer kerajaan Ustmani, dalam peperangan ini
Ismail mengami kekalahan, malah Turki Ustmani dibawah
pimpinan Sultan Salim dapat menduduki Tabriz. Kerajaan
Shafawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan Ustmani ke
Turki karena terjadi perpecahan dikalangan militer di
negerinya.
Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan
kepercayaan diri Ismail. Akibatnya kehidupan Ismail I
berubah. Ia lebih senang menyendiri, menempuh kehidupan
hura-hura dan berburu. Keadaan ini menimbulkan dampak
negatif bagi kerajaan Shafawi yaitu terjadinya persaingan
segi tiga antara pimpinan suku-suku Turki, pejabat-pejabat
keturunan Persia, dan Qizilbash dalam merebut pengaruh
untuk memimpin kerajan Shafawi.
Gemilang Peradaban Islam | 147