Page 164 - Gemilang Peradaban Islam
P. 164
tahun 1540 terjadi pertempuran dengan Sher Khan di
Kanauj.
Dalam pertempuran ini Humayun mengalami
kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke Kandahar dan
selanjutnya ke Persia. Di Persia ia menyusun kembali
tentaranya. Kemudian dari sini ia menyerang musuh-
musuhnya dengan bantuan raja Persia, Tahmasp. Humayun
dapat mengalahkan Sher Khan Shah setelah hampir 15 tahun
berkelana meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan
menduduki tahtanya di kerajaan Mughal pada tahun 1555 M.
Setehun setelah itu ia meninggal dunia karena terjatuh dari
tangga perpustakaannya, Din Panah.
Humayun digantikan oleh anaknya, Akbar yang berusia
14 tahun. Karena ia masih muda maka urusan kerajaan
diserahkan kepada Bairam Khan, seorang Syi’i. Pada masa
Akbar inilah kerajaan V mencapai puncak keemasannya.
Di awal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi
pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang
masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang mengancam
kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh
Himmu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan
pemberontak itu berusaha memasuki kota Delhi. Bairam
Khan meyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga
terjadilah peperangan yang dahsyat, yang disebut Panipat II
pada tahun 1556. Himmu dapat dikalahkan. Ia ditangkap
kemudian diekskusi. Dengan demikian Gwallior dapat
dikuasai penuh.
Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan
Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh yang amat
kuat dan terlampau memaksakan kepentingan Syiah. Bairam
Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di
Gemilang Peradaban Islam | 155