Page 258 - Gemilang Peradaban Islam
P. 258
itu pula taubat adalah tingkat pertama diantara
tingkatan-tingkatan lainnya sebgai jalan untuk
menemui Allah. Taubat bermakna kembali dari suatu
kesalahan dan menyesali pelangaran yang telah
dilakukan, meninggalkan secara langsung
penyelewengan, dan dengan mantap memutuskan
untuk tidak kembali pada maksiat yang sama. Usaha
tersebut adalah dengan menghidupkan kembali hati
dari kealpaan dan menyadari diri bahwa ia dalam
prilaku buruk. Karena dengan menyadari perbuatan-
perbuatan buruk tersebut, maka ia akan mengetahui
semua tindakan-tindakan tercela tersebut. Dan ketika
niatnya sudah sempurna maka cahaya Allah pun akan
membantu dirinya kembali kepada Allah dan jalan
kebaikannya.
Adapun caranya adalah dengan memisahkan diri
dari orang-orang yang berbuat jahat, karena mereka
mendorong untuk mengingkari tujuan ini, dan keraguan
atas kelurusan niat yang telah teguh. Dan hal ini tidak
akan lengkap kecuali dengan dibarengi keteguhan
dalam bersyahadat, secara terus menerus, dan
dibarengi dengan dengan motif-motif yang mendorong
pelaksanaan penetapan hati, yang dirinya dapat
memperkuat rasa takut dan pengharapan. Selanjutnya
tindakan-tindakan tercela yang membentuk simpul
kebandelan dalam hati akan mengendor dan kendali
diri akan terjaga dari memperturutkan hawa nafsu.
Kemudian ia harus segera meninggalkan dosanya dan
berketetapan hati untuk kembali ke dosa-dosa serupa di
masa yang akan datang. Apabila terus bertindak sesuai
dengan tujuan yang selaras dengan kehendak ini berarti
bahwa ia telah dianugrahi rasa aman yang sebenarnya.
Gemilang Peradaban Islam | 249