Page 278 - Gemilang Peradaban Islam
P. 278

Setiap hari selalu terjadi perubahan dalam diri Rabiatul
               Adawiyah.  Ia  semakin  tidak  menghiraukan  sekelilingnya,
               meskipun tugas sehari-harinya tetap ia laksanakan. Ia tidak
               lagi memperhatikan terhadap kesenangan dunia dan hal ini
               mulai diketahui oleh majikan-nya. Suatu malam, majikannya
               menyaksikan  sendiri  Rabiatul  Adawiyah  sedang  sujud
               mengerjakan  shalat  malam.  Sehabis  sembah-yang  itu  ia
               berdoa sambil berkata: “Ya Tuhan Rabbi, Engkau Maha Tahu
               bahwa Aku sangat ingin bersama-Mu, hati nuraniku sangat
               ingin sekuatnya berbakti kepada-Mu, seandainya Aku yang
               menentukan  keadaanku  maka  sejenak  aku  tidak  akan
               menghentikan kebaktianku kepada-Mu. Tetapi Engkau telah
               menempatkan Aku dibawah kemurahan hati orang lain”.

                   Pagi  harinya,  Rabiatul  Adawiyah  dipanggil  oleh
               majikannya  dan  berkata  kepadanya:  “Wahai  Rabiatul
               Adawiyah, Aku telah mendengar semua permohonanmu dan
               Aku  telah  memutuskan  untuk  memerde-kakan  engkau
               dengan  sepenuhnya.  Seandainya  engkau  ingin  menetap
               tinggal di rumahku ini kami dengan senang hati menerima
               engkau  sebagai  orang  bebas  dan  menerima  fasilitas  dari
               kami.  Tetapi  seandainya  engkau  berkeinginan  untuk
               meninggalkan  rumah  ini     maka   kami   mendoakan
               keselamatan  bagimu  dan  segala  permintaanmu  untuk  itu
               kami akan penuhi.
                   Perubahan sikap dari majikannya itu karena berbagai
               hal  yang  menjadi  kenyataan,  bagaimana  usaha  Rabiatul
               Adawiyah  dalam  meng-hambakan  diri  kepada  Allah  SWT
               yang  disaksikan  sendiri  oleh  maji-kannya  dan  berbagai
               isyarat yang memberikan kesan bahwa Rabiatul Adawiyah
               tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai hamba sahaya.




                                             Gemilang Peradaban Islam | 269
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283