Page 204 - Catatan Peradaban Islam
P. 204
BAB V:
DAULAT ABBASIYYAH
A. Daulat Abbasiyyah
A
l-Daulah Al-‘Abbasiyyah, dinasti imperium Islam kedua
yang menggantikan Umayah pada tahun 132/749 M.
Pemerintahan Dinasti Umayah, dalam bebe-rapa hal
merupakan perpanjangan bentuk pemerintahan sekuler dan
etnosentrik bangsa Arab. Beberapa nuansa baru dinasti
Abbasiyah, seperti penyembunyian khalifah di balik tabir
ketika bercakap, merupakan tradisi kuno peninggalan
kerajaan Sasaniyah. Berbeda dengan dinasti Umayah yang
hampir sama dengan raja-raja padang pasir lainnya, pada
dinasti Abbasiyah telah ada kesadaran terhadap urusan
lintas kebangsaan.
Selama masa Abbasiyah bangsa Persia yang jenius
memadu kebudayaan Arab-Islam hingga mencapai
kemajuan gemilang pada zamannya, khususnya dalam
bidang ilmu kedokteran, kesusasteraan, dan berbagai seni.
Peran penting bangsa Persia di dalam imperium Islam
bermula sejak tahun 145/762, yakni ketika terjadi
perpindahan ibu kota imperium Islam ke Baghdad. Kota ini
dibangun oleh khalifah Abbasiyah kedua, Al-Manshur. (baca:
Baghdad). Sekalipun sebagian besar khalifah Abbasiyah
tidak berkuasa sepenuhnya atas seluruh wilayahnya, namun
dinasti ini mampu bertahan lebih lima abad hingga
datangnya serangan pasukan Mongol pada tahun 656/1258.
Dinasti Umayah yang diawali oleh seorang khalifah
bernama Muawiyah memiliki sejumlah cacat lantaran
kelaliman penguasa dan kekejaman mereka, yang pada
Catatan Peradaban Islam | 197