Page 206 - Catatan Peradaban Islam
P. 206
berkenan bergabung pada kubu Abbasiyah. Syi’ah, yang
menghendaki keturunan Ali dan Fathimah sebagai penguasa,
belakangan memandang dinasti Abbasiyah sebagai
musuhnya.
Dinasti Abbasiyah menjalankan pemerintahan dengan
bantuan keluarga Barmakiyah, sebuah keluarga keturunan
Persia yang berasal dari Balkh. Sebelum masuk Islam mereka
bergabung dengan penguasa Budha, Naubahar. Beberapa
generasi keluarga ini adalah orang-orang cakap dalam
pemerintahan dengan jabatan wazir dan menteri, dan
mereka berhasil mengembangkan peradaban Arab-Persia
Islam yang mencapai kemajuan gemilang pada masa
pemerintahan Harun Al-Rasyid (170/786-194/809) dan
beberapa waktu sesudahnya. Namun Harun pada akhir masa
pemerintahannya menghukum keluarga Barmakiyah. Wazir
pertama Barmakiyah yang bernama Ja’far Ibn Yahya Barmak
dihukum mati pada tahun 1987/803. Fadl, saudara Ja’far,
dan ayahnya yang bernama Yahya dijebloskan ke dalam
tahanan hingga keduanya meninggal.
Sikap Harun yang aneh di atas menandai perubahan
sejarah Abbasiyah; tidak lama kemudian kekuasaan
Abbasiyah benar-benar lenyap dari tangan mereka. Dua
putra Harun, Al-Amin dan Al-Ma’mun, secara berturut-turut
menggantikan kedudukan ayahnya untuk wilayah Barat dan
Timur (sedang Al-Qosim, putra Harun yang ketiga, sebagai
gubernur untuk wilayah Selatan). Persaingan antara
keduanya menimbulkan peperangan berdarah yang
menghantarkan Al-Ma’mun ke singgasana Abbasiyah. Masa
pemerintahan Al-Ma’mun membuka masa lembaran baru
sejarah Abbasiyah kemakmuran yang telah menurun selama
masa Harun dan timbulnya beberapa pemikiran ideologis
cukup merisaukan masyarakat.
Catatan Peradaban Islam | 199