Page 208 - Catatan Peradaban Islam
P. 208

Samarra’;  maka  mereka tidak  beda  dengan orang  tahanan
               daripada khalifah maupun putra mahkota. Akhirnya, pejabat
               militer  Turki  meremehkan  khalifah  dan  mereka  menjadi
               penguasa  yang  sesungguhnya.  Sekalipun  al-Muta-wakil
               menciptakan  gelar  “zill  Allah  fi  al-ar”  (bayangan  Allah  di
               muka bumi), ia justru dibunuh oleh militer Turki, dan setelah
               itu empat kahlifah yang tampil cepat mereka turunkan.

                   Pada masa ini, Afrika Utara lepas dari perhatian khalifah
               Abbasiyah    memisahkan    diri   membentuk     Dinasti
               Aghlabiyyah  yang  berpusat  di  Qayrowan.  Belakangan
               wilayah  ini  dikuasai  oleh  Fathimiyah.  Sebagian  wilayah
               Persia  jatuh  ketangan  dinasti  Thahiriyyah.  Sekalipun
               penguasa    Abbasiyyah    berhasil   memperta-hankan
               kedudukannya  lebih  dari  empat  abad,  namun  kekuasaan
               sesungguhnya  dipegang  oleh  pejabat  militer  Turki  yang
               berasal dari Suku Dailami dari wilayah Caspia. Dan mereka
               adalah  penganut  syi’ah  Zaidiyyah,  yang  secara  defacto
               berkuasa  atas  nam  sang  khalifah  yang  dikenal  sebagai
               dinasti Buwaihiyyah atau Buyidiyah. Pada tahun 447/1055,
               Turki Saljuk menggantikan mereka sebagai penguasa.
                   Menjelang  berakhirnya  Dinasti  Abbasiyyah,  sekalipun
               sejumlah  khalifah  seperti  Al-Nashir  berusaha  mengambil
               inisiatif  membangkitkan  Abbasiyah,  namun  para  khalifah
               pada  umumnya  tidak  menjalankan  politik  pemerintahan
               secara langsung melainkan sekedar berperan sebagai simbol
               kelangsungan dan keabsahan politik. Ketika terjadi gejolak
               politik  diwilayah  bagian  Timur,  tak satupun  khalifah yang
               mampu  mengendalikan  situasi  tersebut.  Dalam  kondisi
               seperti  ini  datanglah  pasukan  Mongol  pada  pertengahan
               abad ke-7 H.- /ke-13 M. Pasukan mongol; ini dengan mudah
               menghancurkan  kehilafahan  Abbasiyyah  ditengah  terjadi
               perselisihan  kehilafahan,  kalangan  Syi’ah  yang  menentang

                                                 Catatan Peradaban Islam | 201
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213