Page 162 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 162

PRINSIP  PRINSIP  PEGEMBANGAN  PARADIGMA  BARU

                  PKN DALAM PRAKTEK PEMBELAJARAN KBK

                  1)     Ketiga komponen PKn (civic knowledge, civic skills dan civic dispositions) secara
                  konseptual  dan  teoritik  dapat  dipilah  –  pilah,  tetapi  dalam  penerapan  pada  praktek
                  pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
                  2)     Aspek  –  aspek  civic  skills  seperti  telah  disebutkan  di  atas,  muncul  lebih
                  didasarkan pada tuntutan  kebutuhan  hidup  yang nyata dan  mendasar bagi  warganegara
                  untuk mengambil peran yang bertanggungjawab dalam kehidupan publik (bermasyarakat,
                  berbangsa  dan  bernegara)  dalam  sebuah  masyarakat  yang  demokratis.  Oleh  karena  itu
                  obyek  yang  menjadi  sasaran  civic  skills  harus  benar  –  benar  persoalan  publik  riel,
                  substansial dan aktual. Ini berarti obyeknya tidak terkungkung di kelas, tetapi menembus
                  dinding kelas meluncur pada kehidupan politik, pemerintahan dan kemasyarakatan baik
                  level lokal, regional, nasional bahkan mondial/internasional.
                  3)     Aspek – aspek karakter kewarganegaraan lebih merupakan dampak dari praktek
                  pembelajaran jangka panjang yang mengembangkan civic skills daripada didesain secara
                  eksplisit dan dapat diwujudkan secara langsung (seketika). Hal ini disebabkan pembentukan
                  watak/karakter  atau  sifat  yang  melekat  (inheren)  pada  setiap  warganegara  merupakan
                  proses  transformasi  yang  membutuhkan  waktu  relatif  lama.  Oleh  karena  itu,  ketika
                  mengembangkan  civic  skills  seharusnya  sudah  dapat  diprediksi  dampaknya  bagi  upaya
                  pembentukan karakter kewarganegaraan.
                  4)     Praktek pembelajaran dalam KBK PKn menuntut penerapan CTL, portofolio dan
                  life skill , hal itu akan terakomodasi ketika secara konsisten mengembangkan pengetahuan
                         kewarganegaraan,  ketrampilan   kewarganegaraan  dan   karakter
                  kewarganegaraan.  Misalnya  untuk  siswa  SD  dapat  dikembangkan,  ketrampilan
                  menggambarkan,  menganalisa  dan  berinteraksi.  Sedangkan  siswa  SLTP/SMU  bisa
                  ditambah dengan ketrampilan: evaluasi, mengambil posisi baru dan mempertahankan posisi
                  serta  ketrampilan  memanatau  dan  mempengaruhi.  Hanya  saja  untuk  SMU  lebih  dalam
                  tingkat akademiknya dan luas obyeknya.
                  5)     Apabila praktek pembelajaran PKn telah mengaplikasikan civic knowledge, civic
                  skills,  dan  civic  dispositions  pada  dasarnya  dapat  dinyatakan  telah  melaksanakan
                  pembelajaran KBK.
                  6)     Praktek pembelajaran KBK PKn dapat dinyatakan bercirikan penyajian konsep
                  dan  teori  kewarganegaraan  yang  substansial  (intisari)  tetapi  kaya  akan  pengalaman
                  (ngelakoni).
                  7)     Efektivitas praktek pembelajaran PKn sebagaimana yang dituntut oleh KBK pada
                  akhirnya  sangat  ditentukan  oleh  partisipasi  subyek  didik  yang  tinggi  dan  guru  yang
                  memiliki otonomi akademik dan kreatif.










                                                 154
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167