Page 66 - Public Service
P. 66
Indonesia. Mereka juga mengkaji apakah Jamkesmas mampu
menghilangkan hambatan pendanaan dan meningkatkan fasilitas
kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Mereka
menemukan bahwa JAMKESMAS berada di bawah potensinya
meskipun mayoritas 40% rumah tangga miskin dan hampir
miskin tercakup. Tingkat utilisasi meningkat di antara pemegang
kartu. Jumlah penyedia swasta juga meningkat. Mereka
memprakarsai 300 JAMKESMAS komplementer di pemerintah
daerah (Pigazzini et al., 2013).
Sparrow er al., meneliti dampak program Askeskin
terhadap pemanfaatan fasilitas kesehatan. Balanced Panel
digunakan dengan variabel pengeluaran per kapita, pengeluaran
kesehatan per kapita, usia, ukuran rumah tangga, pendidikan,
jumlah rawat jalan sebulan yang lalu, akses ke Askeskin, dan
partisipasi dalam Askes dan Jamsostek. Ditemukan bahwa
Askeskin memiliki dampak yang kuat terhadap masyarakat
miskin, yang ditunjukkan dari meningkatnya jumlah
penggunaan fasilitas rawat jalan umum (Sparrow et al., 2013).
Samarakoon & Parinduri menelititi untuk meningkatkan
penggunaan layanan kesehatan di Indonesia, pemerintah
Indonesia memperkenalkan Askeskin, sebuah asuransi
kesehatan sosial bersubsidi untuk masyarakat miskin, pada
tahun 2005. Kami mengkaji pengaruh asuransi kesehatan sosial
ini terhadap penggunaan layanan kesehatan perempuan.
Menggunakan pencocokan skor kecenderungan, kami
menemukan Askeskin mendorong perempuan untuk
menggunakan fasilitas kesehatan umum untuk persalinan dan
pemeriksaan kehamilan, mencegah mereka mendapatkan
bantuan dari bidan untuk persalinan, dan membuat mereka lebih
cenderung menggunakan kontrasepsi. Asuransi tampaknya
meningkatkan pengeluaran perawatan pengiriman, namun. Kami
tidak menemukan bukti bahwa itu meningkatkan penggunaan
59