Page 28 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 28
Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
Menurut Koentjaraningrat, (1999: 60) “sistem
pengetahuan pada awalnya belum menjadi pokok perhatian
dalam penelitian para antropolog karena mereka berasumsi
bahwa masyarakat atau kebudayaan di luar bangsa Eropa tidak
mungkin memiliki sistem pengetahuan yang lebih maju”.
Namun, asumsi tersebut itu mulai bergeser secara lambat laun
karena kesadaran bahwa tidak ada suatu masyarakat pun yang
bisa hidup apabila tidak memiliki pengetahuan tentang alam
sekelilingnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang
digunakannya. Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan
hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada
musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai.
Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak
mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka
pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan
selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di
sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di
dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
a. Alam sekitarnya;
b. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat
tinggalnya;
c. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d. Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam
lingkungannya;
e. Tubuh manusia;
f. Sifat-sifat dan tingkah laku manusia; dan
g. Ruang dan waktu.
19