Page 32 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 32
Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
dilakukan oleh manusia yang disebut dengan sistem barter.
Sistem barter adalah menukarkan sebagian hasil produksi
dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh orang lain.
Misalnya, orang yang tinggal di daerah pegunungan
menukarkan sayur mayur hasil produksi ladangnya dengan
ikan atau garam yang dihasilkan penduduk daerah pesisir
pantai. Dikenalnya mata uang dalam sistem ekonomi,
mengubah prinsip pertukaran barter yang didasarkan atas uang
sebagai nilai tukarnya sehingga terbentuklah sistem pasar.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat (1999: 70) menyatakan “asal mula
permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya
pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu
kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan
berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-
hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut”.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang
menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para
ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di
luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang
dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika
kebudayaan mereka masih primitif. Kajian antropologi dalam
memahami unsur religi sebagai kebudayaan manusia tidak
dapat dipisahkan dari religious emotion atau emosi
keagamaan. Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri
manusia yang mendorongnya melakukan tindakan-tindakan
yang bersifat religius. Emosi keagamaan ini pula yang
memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan
23