Page 39 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 39
Lastaria, M.Pd.
Kajian sastra lisan dapat difokuskan pada dua golongan besar.
Dua golongan besar ini terbagi menjadi dua golongan ialah sebagai
berikut.
1. Sastra lisan primer, yaitu sastra lisan dari sumber asli,
misalnya dari pendongeng dan pencerita. Bahkan, akan
lebih asli lagi kalau sastra lisan digali dari penutur asli.
Karena, pendongeng dan pencerita juga sering mengubah-
ubah beberapa bagian cerita; dan
2. Sastra lisan skunder, yaitu sastra lisan yang telah diramu
menggunakan alat elektronik. Sastra lisan skunder
biasanya lebih menarik dan sekaligus semakin rumit.
C. Ciri-ciri Satra Lisan
Endraswara (2003: 151) mengatakan bahwa ciri-ciri satra
lisan, adalah sebagai berikut.
1. Lahir dari masyarakat yang polos, belum melek huruf, dan
bersifat tradisional;
2. Menggambarkan budaya milik kolektif tertentu, yang
tidak jelas siapa pencipta-nya;
3. Lebih menekan aspek khayalan, ada sindiran, jenaka, dan
pesan mendidik; dan
4. Sering menuliskan tradisi kolektif tertentu.
Selain itu, ada juga ciri lain dari sastra lisan yang umum,
yakni:
1. Sastra lisan banyak mengungkapkan kata-kata atau
ungkapan-ungkapan klise, dan
2. Sastra lisan sering bersifat menggurui.
30