Page 38 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 38

Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju


            dari  mulut  ke  mulut  mengakibatkan  banyak  versi  cerita  berbeda,
            sehingga dapat dikatakan bahwa sastra lisan bagian dari folklor.
                  Sastra  lisan  punya  beragam  nama  atau  istilah  yang  telah
            digunakan  oleh  beragam  peneliti.  Ada  yang  menyebut  oral
            literature, orature, tradisional literature, sastra rakyat dan folklore.
            Unsur yang paling dominan dalam istilah tersbut adalah  (literature
            atau sastra). Hemawan (2006: 151-152) mengatakan bahwa “istilah
            sastra  lisan  yang  secara  sederhana  berarti  sastra  yang  disampikan
            secara lisan,  atau melalui  kata-kata  di  mulut,  bukan  di  atas  kertas
            atau  media  alat  tulis  saja.  Ada  gagasan  menyatakan  bahwa  sastra
            lisan  memiliki  teknik-teknik  tertentu  yang  mampu  memberi  efek
            yang baik hanya dalam sastra lisan, tetapi mungkin gagal di sastra
            tulisan”.
                  Sastra  lisan  sering  dibatasi  hanya  pada  cerita  rakyat  saja.
            Padahal  cerita  rakyat  hanyalah  sebagian  dari  produk  sastra  lisan.
            Cerita rakyat memang hidup secara lisan dikalangan cerita rakyat,
            mungkin berupa dongeng, legenda, dan mite, disebarkan dari mulut
            ke  mulut.  Tetapi  pengertian  sastra  lisan  tentulah  meliputi  bentuk
            prosa dan puisi, bentuk narasi dan non narasi.
                  Endraswara,  (2003:  150-151)  menyatakan  “sastra  lisan
            kadang-kadang  ada  yang  murni  dan  ada  yang  tidak  murni.  Satra
            lisan  murni  bersifat  murni  berupa  dongeng,  legenda,  cerita  yang
            tersebar  secara  lisan  di  masyarakat.  Sastra  lisan  yang  tak  murni,
            biasanya berbaur dengan tradisi lisan”. Satra lisan yang berbaur ini
            kadang-kadang  hanya  berupa  penggalan  cerita  sakral.  Mungkin,
            cerita hanya berasal dari tradisi leluhur yang tak utuh. Karena itu,
            penelitian  harus  cermat,  ketika  berhadapan  dengan  satra  lisan  tak
            murni. Sastra lisan adalah karya  yang penyebarannya disampaikan
            dari mulut ke mulut secara turun-temurun.






                                                                            29
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43