Page 152 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 152

BAB XII:
               INTERNALISASI FALSAFAH HUMA BETANG
                 DALAM KRISIS IDENTITAS MAHASISWA
                      DAYAK   KALIMANTAN TENGAH






               A.  Latar Belakang
               N
                    ilai dan hasil kebudayaan merupakan produk kearifan
                    lokal sejatinya menjadi asset bangsa yang menghargai
               keluhuran  identitas  diri.  Globalisasi  dan  perkembangan
               zaman  diterima  atau  ditolak  tetap  datang  dan  masuk
               memberikan  dampak  serta  pengaruh  yang  kuat  pada
               budaya-budaya lokal yang ada dan mengancam kelestarian
               dan  originalitas  sebuah  budaya.  Huma  Betang  sebagai
               sebuah produk fisik budaya dan nilai-nilai luhur merupakan
               originalitas  kearifan  lokal  yang  dijadikan  tempat  hunian
               bersama oleh komunitas tersebut. Eksistensi Huma Betang
               saat ini menunjukkan kecenderungan secara psikologis bagi
               masyarakat Dayak sebagai produk yang kurang menarik dan
               mulai  ditinggalkan  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Pola
               kehidupan  kekinian  dan  semangat  kemandirian  yang
               individualistis  mendorong  perilaku  setiap  anak  yang  lahir
               pada generasi selanjutnya mulai meninggalkan produk luhur
               asli budaya ini. Bahkan sebagian generasi muda yang juga
               menjadi Mahasiswa berupaya mencoba mengenyam jenjang
               pendidikan  yang  lebih  tinggi  di  Perguruan  Tinggi  secara
               massif  serta  keberterimaan  terhadap  perkembangan  ilmu
               pengetahuan dan teknologi yang masuk begitu hebat secara
               perlahan  melahirkan  keengganan  pada  pemaknaan  nilai-
               nilai  kearifan  lokal  itu  sendiri.  Kondisi  ini  pada  akhirnya
               diperparah dengan lunturnya identitas generasi selanjutnya

                                                        Huma Betang | 141
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157