Page 161 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 161
adalah transinternalisasi yaitu penjangjkaran mental dan
kepribadian untuk secara langsung terlibat dalam atmosfer
kehidupan nyata dan keterlibatan pada kondisi sosial.
Proses internalisasi akan dapat berlangsung secara
efektif ketika tahap-tahap yang ada diterpkan dalam pola
pendidikan dan pembelajaran. Proses internaliasasi
sekaligus revitalisasi nilai-nilai falsafah huma betang melalui
proses pendidikan dilakukan melalui beberapa hal sebagai
berikut: pertama; pendidikan informal, sebagai sebuah cara
pewarisan nilai dan norma yang disampaikan melalui proses
pemndidikan di dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
secara umum. Intensitas orang tua dalam mendidik anak-
anaknya secara terus menerus menjadi ciri utama proses
pendidikan ini. Kedua; pendidikan formal, sebagai bentuk
institusi pembelajaran formal berbasis peraturan dan
terformat dalam pembelajaran resmi serta berjenjang serta
dilakukan oleh pendidik-pendidik profesional dalam
menyampaikan pesan berupa nilai-nilai esensi huma betang
sebagai kearifan lokal di Kalimantan Tengah. Ketiga;
pendidikan nonformal yang lebih menitikberatkan pada
lingkungan tempat individu muda tinggal dan berbaur dalam
kehidupan sosial yang merasakan secara nyata penanaman
dari interaksi sosial berupa nilai etika, norma-norma, moral,
spiritual dan estetika.
Esensi budaya adalah kesadaran kolektif dari masing-
masing individual untuk secara konsensus pada keinsyafan
pada keberadaan budaya untuk berinteraksi dalam
kehidupan sosial masyarakat. Maka dalam perjalanannya
memungkinkan akan terjadi pendangkalan dan degradasi
dari nilai serta kandungan yang terdapat pada esesnsi luhur
budaya tersebut. Keberadaan budaya yang bersanding
dengan kemajuan zaman dan keterbukaan terhadap
informasi memungkinkan ancaman krisis kepunahan
150 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah