Page 166 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 166
perhatiannya kepada struktur kesadaran yang diperlukan
dalam rangka untuk saling berinteraksi dan saling
memahami sesama manusia, karena interaksi sosial
berlangsung melalui penafsiran dan pemahaman tindakan,
baik antar individu maupun antar kelompok.
Keadaan di atas, akan memberikan kesadaran yang
semakin kuat dan kokoh akan keragaman yang diperoleh
dari hasil pemebalajaran tersebut. Dalam kontes ini konselor
yang arif menurut Hanna (Akhmadi, 2013) harus memiliki
empati dan kepekaan budaya, tidak menggunakan
pendekatan atau keterampilan yang bersifat otomatis,
memiliki pandangan mendalam, tidak mudah mengelabuhi
atau menipu, memiliki pengetahuan diri (self knowledge) dan
kesadaran diri (self awareness) secara ekstensif, belajar dari
kesalahan-kesalahan, siap melakukan penataan ulang dalam
konteks budaya, memahami kerangka masalah secara tepat,
memiliki toleransi tinggi dan terbuka, serta ahli dalam
melakukan transendensi diri.
Dalam konteks pembelajaran konseling lintas budaya,
penanaman nilai-nilai huma betang dapat menggunakan
berbagai strategi pembelajaran diantaranya adalah
1. Pembelajaran Cooperative Learning, yaitu sebuah
strategi pembelajaran yang diharapkan mampu
menekankan adanya perubahan sikap atau perilaku
bersama dalam sebuah kelompok dalam usaha
mencapai tujuan bersama. Cooperative Learning
adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja atau membantu di antara sesama
dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari
Huma Betang | 155