Page 171 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 171
Oleh karena itu penciptaan kesadaran dapat dilakukan
dalam dua jenjang, yaitu pendalaman dan pemaduan.
Pendalaman merupakan hasil belajar berdasarkan informasi
yang diterimanya melalui proses tertentu yang kemudian
disimpan dalam ingatannya, dan pemaduan merupakan
penciptaan makna yang menunjukkan kemampuan untuk
menciptakan hubungan bermakna antara beragam gagasan
dan konsep dalam kehidupan keberagamaan, dan antara
pengalaman dan konteks pribadi dengan konsep.
Pembelajaran dalam konteks internalisasi yang
menghasilkan kesadaran dengan cara; Eksplorasi untuk
mencapai, dan meyakini pemahaman yang benar, interaksi
dalam berbagai proses dan apresiasi.
Pertama: Tahap Transformasi Falsafah Huma Betang.
Proses penanaman nilai-nilai falsafah huma betang
dalam menanggulangi krisis identitas generasi muda pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya terus
diupayakan dari berbagai lini dan sektor. Seluruh kegiatan
penanaman diintegrasikan dalam materi perkuliahan
melalui kegiatan pembelajaran, maupun pembentukan
atmosfir akademik dengan pendekatan yang universal.
Penanaman nilai falsafah huma betang yaitu kesetaraan,
kebersamaan, kejujuran, dan toleransi secara komprehensif
diyakini akan membentuk pola pemahaman mahasiswa akan
pentingnya nilai-nilai dan falsafah huma betang untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah
nilai utama yang telah dihasilkan oleh para pendahulu dalam
menjaga kearifan lokal masyarakat Kalimantan Tengah.
Pada tahap transformasi ini, peneliti melihat terjadi
proses penerimaan nilai dari penyampai pesan (dosen) dan
penerima pesan itu sendiri (mahasiswa). Transfer nilai-nilai
utama huma betang diperoleh oleh mahasiswa dengan cara
160 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah