Page 172 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 172

mendengarkan,  melihat,  dan  membaca  dari  materi  yang
               disusun  oleh  para  pengajar.  Dari  sinilah  para  mahasiswa
               dapat  memahami  dengan  baik  bagaimana  esensi  falsafah
               huma  betang  menjadi  sebuah  hal  yang  penting  untuk
               menjadi pola utama perilaku masyarakat Dayak Kalimatan
               Tengah.
                   Dalam tahap transformasi falsafah betang pada proses
               internalisasi ini para mahasiswa diarahkan memahami pilar
               nilai  tersebut  yaitu  nilai  kesetaraan  yang  menunjukkan
               bahwa masyarakat Dayak karena terbentuk secara komunal
               dan membentuk komunitas nyaris mengenal tinggi rendah
               kedudukan  sebagaimana  budaya  masyarakat  lain  yang
               terdapat kerajaan di mana seorang abdi yang lebih rendah
               harus menghormat pada raja dan pejabat yang lebih tinggi
               kedudukannya.  Kondisi  Suku  Dayak  yang  demikian
               mendorong membentuk perilaku berdiri sama tinggi dalam
               hidup dan duduk sama rendah dalam memperlakukan orang
               lain.    Dengan  penanaman  pemahaman  ini  mahasiswa
               memiliki satu kemampuan diri hidup dalam kesetaraan dan
               keseimbangan.    Selain  itu  nilai  persaudaraan  dan
               kekeluargaan  dalam  falsafah  betang  juga  menjadi  nilai
               ajaran  utama  yang  diberikan  pada  mahasiswa.  Hal  ini
               ditunjukkan  bahwa  semangat  persaudaraan  menjadi
               pemersatu seluruh anggota komunitas.
               Kedua: Tahap Transaksi Nilai Falsafah Huma Betang.

                   Dalam tahap ini, peneliti menemukan sebuah interaksi
               nyata  dari  penyampai  pesan  nilai  dan  penerima  pesan
               tersebut. Mahasiswa mulai secara kritis melakukan respon
               tentang krisis identitas yang secara sadar mereka rasakan
               memang terjadi dan secara massif terjadi pada kondisi nyata
               kehidupan mereka. Ini menjadi fase pertukaran literasi dan
               pemahaman  dimana  terjadi  saling  memberi  masukan  dan


                                                        Huma Betang | 161
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177