Page 175 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 175
kekeluargaan dan kebersamaan yang hangat dan
menjauhkan dari kemungkinan pertemuan yang intens di
antara mereka.
Keterlibatan langsung antara penyampai (dosen) pesan
nilai huma betang, penerima (mahasiswa) dan pemelihara
nilai-nilai luhur kearifan lokal Suku Dayak Kalimantan
Tengah, secara kuat akan menjangkarkan pada sikap dan
kepribadian. Mengajak langsung untuk melihat dan
bercengkerama bersama masyarakat Dayak di tempat
Betang secara fisik masih berdiri dan nilai masih dianut
adalah cara penjangkaran nilai paling efektif. Hal ini karena
dalam proses transinternalisasi bukan hanya faktor kognitif
saja yang kuat dilakukan tetapi juga potensi psikomotor dan
afektif mahasiswa tergugah untuk itu. Penyampai pesan
(dosen) saat ini bisa mengajak mahasiswa ke beberapa
tempat tersisa dengan kearifan lokal nilai-nila huma betang
yang masih terjaga seperti rumah betang yang tersisa di
beberapa kabupaten pada saat ini seperti kabupaten Pulang
Pisau dan Kapuas sebagai tujuan destinasi sekaligus
reaktualisasi diri dalam proses pembelajaran karyawisata.
Akhir dari proses transinternalisasi ini pada akhirnya
bukan hanya melahirkan pengetahuan dan pemahaman nilai
saja tetapi juga implentasi yang dapat mahasiswa jalani
dalam kehidupan sehari-hari. Falsafah Betang sebagai
sebuah nilai luhur dapat ditunjukkan dalam kehidupan
sehari-hari pada kehidupan nyata seperti; hidup bersama
dalam keragaman. Keragaman itu akan terlihat dengan
bagaimana mahasiswa tidak mempermasalahkan hidup
bersama mereka yang beda agama, suku dan status sosial
secara ekonomi.
Dalam perspektif konseling lintas budaya, maka
konseling lintas budaya merupakan salah satu gerakan
164 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah