Page 46 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 46
BAB II:
BUDAYA
A. Konsep Budaya
D Pendekatan tersebut antara lain
efinisi kebudayaan dapat didekati dari beberapa macam
pendekatan.
antropologi, psikologi bahkan dari pendidikan. Salah satu
tokoh antropologi E. B. Tylor (dalam Ahmadi, 1986;
Soekanto, 1997) mendefinisikan budaya sebagai berikut,
kebudayaan adalah keseluruhan yang komplek, yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum adat istiadat dan kemampuan yang
lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Para ahli antropologi lainnya, mendefinisikan
kebudayaan sebagai suatu bentuk perilaku, suatu hubungan
atau interaksi antara manusia yang di dalamnya terdapat
keyakinan, nilai nilai dan peraturan (Graves, 1986: Rose et
all, 1982; Spradley, 1979; McDermot, 1980; Brislin, 1981;
Linton, 1939. Dalam Herr, 1989). Kluckhohn (dalam
Rosjidan:1995) mendefinisikan budaya sebagai berikut:
Budaya terdiri dari berbagai pola tingkah laku,
eksplisit dan implisit, dan pola tingkah laku itu
diperoleh dan dipindahkan melalui simbol,
merupakan karya khusus kelompok kelompok
manusia, termasuk penjelmaannya dalam bentuk
hasil budi manusia; inti utama budaya terdiri dari
ide-ide tradisional, terutama nilai-nilai yang
melekatnya; sistem budaya pada satu sisi dapat
Huma Betang | 35