Page 66 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 66
BAB III:
BUDAYA DAN EMOSI
E
mosi dalam berbagai disiplin kajian ilmu pengetahuan
menjadi kajian yang menarik banyak pihak, apalagi yang
intens dalam bidang psikologi, selain dimensi kognisi dan
perilaku. Setidaknya ada dua hal yang biasanya terlintas bila
berbicara tentang emosi dalam psikologi lintas budaya,
yaitu:
1. Pengalaman emosional, dimana pelakunya
mengalami semacam sensasi dalam kondisi
subyektif tentang perasaan yang sedang dirasakan
saat itu.
2. Ekspresi atau perwujudan emosi dengan suara,
wajah, bahasa, atau sikap tubuh individu.
A. Bentuk Emosi
Ada beberapa perbedaan penting antara kondisi
psikologis tentang emosi lintas-budaya dengan kajian
antropologis dan etnografis. Para psikolog memiliki
kecenderungan untuk membuat definisi terlehih dahulu
tentang terlebih dahulu aspek dari emosi yang akan dikaji.
Sebagai contoh apabila hendak mengkaji bahagia, maka
diasumsikan bahwa dalam setiap budaya yang hendak dikaji,
bahagia merupakan suatu emosi, dan bahwa aspek ekspresif
dan emosi itu setara di semua budaya.
Perbedaan-perbedaan kultural dalam konsep dan
definisi emosi, menjadi model hambatan bagi penelitian
psikologi lintas budaya. Dalam meneliti marah, misalnya
Huma Betang | 55