Page 69 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 69
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki keunikan
dan keistimewaan tertentu. Sebagai salah satu makhluk-Nya
karakteristik eksistensi manusia harus dicari dalam relasi
dengan Sang pencipta dan makhluk-makhluk Tuhan lainnya.
Sekalipun manusia seolah-olah merupakan pusat hubungan-
hubungan (center relatedness), namun dalam jaran Islam
pusat segalanya bukanlah manusia, melainkan Sang pencipta
sendiri, Yaitu Allah Rabuul ‘alamin. Dengan demikian
landasan filsafat tentang manusia dan SI dalam ajaran Islam
bukan Antroposentrisme melainkan Theosentrisme atau
lebih tepat Allahsentrisme (Bastaman, 1995) dalam Daris
Tamin (2009).
Dalam Islam spiritualitas tidak bisa dipisahkan dengan
nilai-nilai agama yang terikat dengan Ketuhanan. Spiritual
keagamaan tidak menganggap manusia adalah pusat segala-
galanya, tidak dapat menuhankan segala sesuatu selain
Tuhan Sang pencipta jagad raya dengan segala isinya, apalagi
menuhankan diri manusia itu sendiri. Secara naluriah manusia
mengakui keberadaan Tuhan Sang Pengatur kehidupan.
Manusia dan makhluk lainnya sangat tergantung secara
transcendental kepada Tuhan. Inilah sifat dari kecerdasan
spiritual. Kecerdasan spiritual selalu berkaiatan dengan
agama, dan ini juga telah diakui oleh dunia internasional
(WHO,1994).
WHO telah memasukkan agama (kerohanian/spiritual)
sebagai salah satu pilar kesehatan selain jasmani/fisik,
kejiwaan/psikologik, dan social. Keempat dimensi kesehatan
ini pula telah diadopsi oleh The American Psychiatric
Association dengan paradigm pendekatan bio-psycho-social-
spiritual, yang dilandasi oleh pengakuan dan keyakinan
bahwa agama/spiritual adalah fithrah yang mengandung
nilai-nilai moral, etika, dan hukum. Ini bermakna seseorang
yang taat hukum berarti bermoral dan beretika; seseorang
yang bermoral dan beretika berarti ia beragama (no religion
without moral, no moral without law).
62