Page 65 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 65

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

            ritual penyembahan (worship).  Bagi aliran yang memandang
            spiritualitas  berbeda dengan religiusitas tentu akan
            memandang SI juga tidak terkait dengan kualitas keagamaan
            seorang  penganut  agama  formal.  Kecenderungan  ini juga
            akan berimplikasi pada cara keyakinan  dan keimanannya
            terhadap aspek-aspek agama, terutama tentang eksistensi
            Tuhan, kekuasaan, dan kedaulatannya terhadap manusia
            dan seluruh makhluk  ciptaan-Nya. Agama  formal dianggap
            sebagai perangkat aturan dan kepercayaan yang dibebankan
            secara eksternal,  dan dipersepsi  bersifat  top-down, diwarisi
            dari  pendeta, nabi,  dan kitab  suci atau  ditanamkan melalui
            keluarga dan tradisi. Inilah  juga yang  diyakini  oleh Zohar
            dan Marshall: SQ/SI  tidak  mesti berhubungan  dengan
            agama.  Karena  menurut  mereka  SI  mungkin  menemukan
            pengungkapan  melalui  agama formal, tetapi  agama  tidak
            menjamin SI tinggi. Tak sedikit orang humanis, ateis, bahkan
            agnostic memiliki SI tinggi, namun sebaliknya banyak orang
            yang aktif dan fanatik beragama memiliki SI sangat rendah.
                Adanya dikotomi antara spiritualitas  dan religiusitas
            tentu sangat dipengaruhi  cara pandang para ilmuwan
            terhadap manusia dan dinamika perilaku manusia.  Konsep
            dan teorinya  tentang  manusia  tentunya  juga  akan  sangat
            dipengaruhi oleh falsafah tentang  manusia dan agama itu
            sendiri.  Ketidaksamaan paradigma berpikir  tersebut tentu
            akan memberikan perbedaan pada wawasan,  teori,  konsep,
            metode, dan hasil-hasil penelitian penting tentang manusia dan
            keberagamaannya. Di sini dapat diambil sebuah pemahaman
            bahwa untuk memahami beragam jenis pengertian, konotasi,
            dan interpretasi SI  perlu  diadakan  penelusuran  yang
            mendalam terhadap akar pemikiran para pakar yang berteori
            tentang SI, yakni ada yang berorientasi Antroposentrisme dan
            sebagian berorientasi Theosentrisme.

                Antroposentrisme  dianut  oleh aliran  Psikoanalisis,
            Behavioristik, Humanistik, dan Transpersonal, yang menurut
            Bastaman  (Daris  Tamin, 2009)  adalah  aliran psikologi yang

             58
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70