Page 66 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 66

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

              menganggap dan menempatkan manusia sebagai pusat dari
              segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama
              segala peristiwa yang menyangkut manusia dan kemanusiaan.
              Pandangan ini mengangkat manusia ke tempat teramat tinggi:
              seolah olah  ia  adalah  prima –causa yang  unik,  pemilik  akal
              budi yang sangat hebat, serta memiliki pula kebebasan penuh
              untuk berkehendak dan berbuat apa saja yang dianggap baik
              dan sesuai baginya. Sedangkan Theosentrisme  merupakan
              konsep yang  meyakini  bahwa  Tuhan  (God) adalah  pencipta
              seluruh jagad raya dan seluruh organismenya, termasuk juga
              manusia. Manusia ada dalam kesan Tuhan yang memberikan
              pelayanan  bagi kehidupan manusia  untuk  memelihara  dan
              menjaga alam semesta. Tuhan  adalah  objek  penyembahan
              yang  mengontrol segala  sikap dan perilaku manusia dalam
              kehidupan sehari-hari.
                  Zohar dan Marshall sebagai ilmuwan yang berorientasi
              Antroposentrisme sangatlah bisa dimengerti bila mengatakan
              bahwa SI tidak mesti berhubungan dengan agama, bahwa
              seorang humanis, atheis, atau agnostic dapat memiliki
              kecerdasan spiritual sangat tinggi; karena dalam konsepnya
              mereka menyandarkan semua teorinya pada teori Darwin
              tentang evolusi, prinsip-prinsip Psikoanalisa tentang  id,
              ego, dan  superego, dan psikologi humanistik tentang  need

              actualization. Kecerdasan manusia menurut Zohar dan
              Marshall ada tiga macam dan semuanya berasal dari kode
              genetik serta ada sepanjang sejarah planet ini. Ketiga jenis
              kecerdasan tadi bekerja melalui dan dikendalikan oleh jaringan
              saraf dalam otak manusia. Ketiga bentuk kecerdasan tersebut
              adalah (1) kecerdasan intelektual yaitu fungsi berpikir rasional,
              logis, dan tata-aturan yang dikenal dengan IQ, (2) kecerdasan
              emosional sebagai fungsi berpikir asosiatif, yang lumrahnya
              dibentuk oleh kebiasaan dan pengalaman dan dikenal dengan
              EQ, dan (3) kecerdasan spiritual sebagai fungsi berpikir kreatif,
              berwawasan, dan membuat atau mementahkan aturan, inilah
              yang dikenal dengan SQ/SI. Selanjutnya mereka menyimpulkan


                                                                   59
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71