Page 61 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 61
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi;
mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban
stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati
dan berdoa.
Setelah muncul paradigm EQ yang menghebohkan
tersebut, dunia diramaikan lagi dengan temuan yang lebih
komprehensif, yaitu kecerdasan spiritual. Keramaian ini
meluas tidak saja di lembaga-lembaga keagamaan, namun
juga di perusahaan-perusahaan besar yang berkeinginan
menumbuhkan dan mengembangakan segi-segi kecerdasan
spiritual pada staf dan karyawannya dalam aktivitas
menjalankan rada bisnis mereka. Walaupun begitu untuk
kasus Indonesia harus diakui walaupun penduduknya
mayoritas muslim namun segmen masyarakat yang mengenal
SI belum sebanding dengan jumlah tersebut. Hal ini dapat
dimengerti karena SI wacana baru dalam masyarakat
Indonesia. Hal ini sejalan dengan apa yang disinyalir dalam
website www.amazon.com berkaitan dengan sebuah buku
yang berjudul The Spiritual Intelligence Hanbook karya Paul
Edwards (1999). Website ini mengemukakan komentar unik
dan sedikit memprihatinkan “mayoritas pembaca memang
belum pernah mendengar wacana SI, membacanya, apalagi
berdiskusi dengan orang lain tentang kecerdasan spiritual
ini”.
Selain itu belum begitu tersosialisasinya wacana SI ini,
disebabkan oleh wacana ini memang benar-benar sesuatu yang
anyar dan terkesan istimewa (luxurious) ditataran pemikiran
intelektual, di dunia sekalipun. Padahal, “SQ is the necessary
foundation for the effective functioning of both IQ and EQ. It’s
our ultimate intelligence” kata Zohar dan Marshall. Ini benar-
benar luar biasa. SI sebagai puncak kecerdasan merupakan
wawasan pemikiran yang sangat luar biasa mengagumkan,
dan sekaligus argumen pemikiran tentang betapa pentingnya
hidup sebagai manusia yang cerdas secara spiritual.
54