Page 151 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 151

Pendapat Maududi tentang negara Islam

                 Ia  ingin  membuktikan  bahwa  dengan  fungsi
            admisnistratif  dan  konstitusi  negara  Islam  dapat
            menunjukan  sebagai  negara  yang  ideal.  Ini  haruslah
            merupakan  entitas  efektif  yang  mengungguli  model  Barat
            dan  Sosialis.  Di  percaya  atau  tidak  dengan  idenya,  ia
            mengatakan bahwa negara Islam diperlukan karena efektif
            dan unggul, bukan didukung agama semata. Ia percaya ini
            akan  memudahkan  realisasinya,  membuat  perjuangan
            berkepanjangan  untuk  ketujuan  Islam  kalau  mengetahui
            ajaran  Islam sejati  dan  keefektifan serta  serta  keunggulan
            inhern negara Islam. Berdirinya negara Islam tak lebih dari
            puncak  dakwah  yang  sukses.  Menjalankan  roda  negara
            Islam,  menjaga  dan  mengembangkannya,  memerlukan
            kepedulian sentral kaum Muslim.
                 Adapun  keberhasilan  negara  Islam  tergantung  pada
            legitimasi di mata masyrakat. Maka dalam mewujudkan ini
            Ia banyak mengupayakan usaha secara gradual. Jika negara
            di Islamkan sebelum masyarakatnya, maka negara terpaksa
            akan    menggunakan    otokrasi   untuk   memaksakan
            kehendaknya  pada  masyarakat  yang  belum  siap  dan
            keberatan.

                 Ia memandang Islam sebagai negara demokrasi bukan
            karena  negara  Islam  mengakomodasi  dan  menampung
            berbagai kepentigan sosial, tetapi karena di negara seperti
            ini tidak akan ada isu sosio politik yang memecah belah.
                 Adapun tentang hukum-hukum dan penerapan syariat
            yang baginya dapat menjadikan kehidupan manusia terikat
            dengan  suatu  kaidah  yang  seksama  dan  kebijaksanaan-
            kebijaksanaan  dan  kemaslahatan-kemaslahatan  yang
            terkandung dalam hukum tersebut.

            144 | Asep Solikin
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156