Page 146 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 146
Sejak muda Al-Maududi telah mempunyai
kecenderungan kuat dalam jurnalistik, pernah menjadi
editor beberapa media massa. Dalam usia 17 tahun ia
menjadi pemimpin harian media massa Taj di Jabal Pur
(India). Kemudian menjadi pemimpin Al-Jamiah, salah satu
harian yang paling populer di India. Minatnya pada politik
tumbuh pada usia sekitar dua puluh tahun. Buah tangannya
yang pertama dalam masalah ini adalah Al-Jihad Fil Islam
(Jihad dalam Islam), salah satu buku yang cermat dan tajam
dalam menganalisis huum Islam, perang, dan damai.
Untuk meningkatkan intensitas perjuangan
membangun kembali alam pikiran dan dunia Islam ia
menerbitkan sebuah majalan Tarjum Al-Qur’an (1933)
sebagi sarana penyalur gagasan-gagasannya. Di sinilah Al-
Maududi menyoroti berbagai persoalan zaman modern
sekaligus menyodorkan pemecahan-pemecahannya.
Pada tahun 1937 Muhammad Iqbal menulis sepucuk
surat kepada Al-Maududi agar pindah ke Puncab untuk
bekerja sama dalam suatu karya riset dan juga untuk
mengkodifikasikan hukum Islam. Surat menyurat ini
menghasilkan dua kali pertemuan diantara keduanya.
Akhirnya Al-Maududi pindah ke Punjab dan memimpin
sebuah lemabaga pengkajian Islam sejak tahun 1938.
Terdorong oleh pemikiran untuk menyelamatkan umat
Islam, Al-Maududi mendirikan suatu gerakan Islam yang
dipimpinnya sendiri, yaitu Jamiat Al-Islam 1941 yang
merupakan pusat penggemblengan kader-kader Islam.
Dalam perjuangannya, Al-Maududi sering mengambil
posisi berhadapan dengan pemerintah Pakistan. Ketika
negara Pakistan lahir (1947), Al-Maududi pindah ke sana
dan mulai memusatkan seluruh tenaga dan pikirannya
Menelisik Pemikiran Islam | 139