Page 145 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 145

ABU ‘ALA AL-MAUDUDI


              Islam dapat menghindarkan kelemahan itu karena Islam
              menolak sistem kedaulatan rakyat dan mengembangkan
             teori politik yang bersandarkan pada kedaulatan Tuhan dan
                        berbentuk Khilafah (kekhalifahan).


                 Lahir  di  Hyderabad,  India  25  September  1930  dan
            wafat di Amerika Serikat, 1979). Ulama dan pemikir Islam
            dari  anak  benua  India.  Ia  terkenal  dengan  konsistensi
            pemikirannya  yang  melihat  Islam  sebagai  sistem  yang
            komprehensif sehingga ditemukan didalamnya, antara lain
            sistem ekonomi Islam, sistem politik Islam dan sistem sosial
            Islam.  Ia  adalah  anak  termuda  dari  tiga  saudara  dalam
            suatu keluarga terpandang dan merupakan keturunan para
            tokoh  Sufi.  Salah  satu  kakeknya  bernama  Qutbuddin  Al-
            Maududi al-Jitsty (527 H). Sebutan Al-Maududi diambil dari
            nama kakeknya.

                 Ayahnya  adalah  orang  pertama  yang  banyak
            menanamkan  keilmuan  pada  dirinya,  Ahmad  Hassan  Al-
            Maududi (lahir1855), untuk menjadi seorang ahli agama. Ia
            melanjutkan  belajar  agamanya  di  madrasah  Fauqoniyah,
            sebuah  sekolah  yang  menggabungkan  pendidikan  Mesir
            modern dengan Islam tradisional.
                 Kemudian  ia  melanjutkan  studinya  ke  Daar  Ulum
            Hyderabad.  Namun,  studinya  terpaksa  terhenti  karena
            ayahnya  meninggal  dunia.  Selanjutnya  ia  belajar  secara
            autodidak  di  luar pendidikn  formal.  Hal ini dimungkinkan
            karena Al-maududi telah mnguasai bahasa Arab, Inggris, di
            samping bahasa Urdu sebagai bahasa Ibunya.

            138 | Asep Solikin
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150