Page 141 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 141
Tuhan yang wajib itu antara lain berbuat baik kepada
manusia dengan tidak memberikan beban dan tugas di luar
kemampuan manusia, mengirim para Rosul untuk
memberikan contoh teladan, dan menepati janji-Nya
memasukan orang mumin ke dalam surga dan menepati
ancaman-Nya untuk memasukan orang kafir ke dalam
neraka.
Mengenai soal Keadilan Tuhan, Abduh berpendapat
bahwa Tuhan Maha Adil. Ia mustahil berbuat aniaya. Karena
itu hukuman dan pahala yangh diberikan manusia sesuai
dengan perbuatan jahat dan baik yang telah dilakukannya.
Mengenai kekuasaan Tuhan dan kehendak-Nya, Abduh
berpendapat bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan Maha
Berkehendak. Meskipun demikian, Tuhan tidak bertindak
sewenang-wenang, karena hal demikian sangat
bertentangan dengan keadilan-Nya. Tuhan membatasi
kekuasan dan kehendak mutlak-Nya dengan sunah-Nya
yang tidak mengalami perubahan.
Menurut Abduh, manusia diberi kebebasan untuk
berkehendak dan berbuat. Ia bebas memilih perbuatan
mana yang hendak dilakukannya. Untuk itu, manusia
dibekali akal untuk berfikir dan dengan akalnya ia
mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Namun
manusia juga tidak dapat berbuat secara bebas mutlak.
Kebebasannya dibatasi oleh hukum alam ciptaan Tuhan
yang disebut sunah Allah SWT. Dengan demikian, Abduh
menganut paham Qodariah yang menyatakan bahwa
perbuatan manusia adalah perbuatannya sendiri secara
hakiki.
Akal dan sistem teolog Abduh mempunyai kekuatan
yang sangat tinggi. Baginya, akal dapat mengetahui Tuhan
134 | Asep Solikin