Page 139 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 139

para murid-muridnya untuk meraih posisi tertinggi sebagai
            pemimpin Al-Azhar.
                 Dari  Benha  ia  dipindahkan  ke  Zagaziq,  lalu  ke  Cairo
            dengan  tugas  yang  sama.  Selanjutnya  pada  tahun  1880  ia
            diangkat  menjadi  penasihat  pada  Mahkamah  Tinggi,  dan
            pada  tahun  1899  ia  diangkat  menjadi  Mufthi  Mesir.  Pada
            tahun  itu  juga  ia  dipilih  menjadi  Anggota  Majlis  Syuro
            Dewan Legislatif Mesir.
                 Sebagai  seorang  teolog,  corak  pemikiran  Abduh
            rasional,  bahkan  lebih  rasional  dari  Mu’tazillah.  Hal  ini
            dapat dilihat dari berbagai pendapatnya mengenai
                 1.  Konsep iman
                 2.  Konsep sifat-sifat Tuhan

                 3.  Perbuatan Tuhan,
                 4.  Keadilan Tuhan

                 5.  Kekuasaan dan kehendak Tuhan
                 6.  Perbuatan manusia

                 7.  Kekuatan akal
                 8.  Fungsi wahyu

                 Tentang Iman, Muhammad Abduh menjelaskan adalah
            pengetahuan  yang  hakiki  yang  diperoleh  akal  melalui
            argumen-argumen yang kuat dan membuat jiwa seseorang
            menjadi  tunduk  dan  pasrah.  Baginya,  iman  bukan  hanya
            sekedar  tasdik  (pengakuan),  melainkan  juga  makrifat  dan
            perbuatan. Iman meliputi tiga unsur :




            132 | Asep Solikin
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144