Page 84 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 84
syafaat) pada orang yang hidup atau orang mati daripada
orang-orang soleh dan lainnya."
'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdul Wahab, menulis
dalam risalahnya sebagai ringkasan dari beberapa hasil
karya ayahnya, Syeikh Ibnu 'Abdul Wahab, seperti berikut:
"Bahwa mazhab kami dalam usuluddin (tauhid) adalah
mazhab ahlus sunnah wal jamaah, dan cara (sistem)
pemahaman kami adalah mengikuti cara Ulama salaf.
Sedangkan dalam hal masalah furu' (fiqh) kami
cenderung mengikuti mazhab Ahmad bin Hanbal
rahimaullah. Kami tidak pernah mengingkari
(melarang) seseorang bermazhab dengan salah satu
daripada mazhab yang empat. Dan kami tidak
mempersetujui seseorang bermazhab kepada mazhab
yang luar dari mazhab empat, seprti mazhab Rafidhah,
Zaidiyah, Imamiyah dan lain-lain lagi. Kami tidak
membenarkan mereka mengikuti mazhab-mazhab yang
batil. Malah kami memaksa mereka supaya bertaqlid
(ikut) kepada salah satu dari mazhab empat tersebut.
Kami tidak pernah sama sekali mengaku bahwa kami
sudah sampai ke tingkat mujtahid mutlaq, juga tidak
seorang pun di antara para pengikut kami yang berani
mendakwakan dirinya dengan demikian. Hanya ada
beberapa masalah yang kalau kami lihat di sana ada
nas yang jelas, baik dari Qur'an maupun Sunnah, dan
setelah kami periksa dengan teliti tidak ada yang
menasakhkannya, atau yang mentaskhsiskannya atau
yang menentangnya, lebih kuat daripadanya, serta
dipegangi pula oleh salah seorang Imam empat, maka
kami mengambilnya dan kami meninggalkan mazhab
yang kami anut, seperti dalam masalah warisan yang
menyangkut dengan datuk dan saudara lelaki; Dalam
Menelisik Pemikiran Islam | 77