Page 129 - Evaluasi Pembelajaran
P. 129

1.  Kemampuan sebenarnya dari peserta tes atau responden
               tentang materi yang diukur, atau kita sebut  true atau T
               dalam persamaan X = T + Ɛ, merupakan skor yang tetap.
               Artinya,  dengan  menggunakan  instrumen  apapun  yang
               sejenis  dan  tepat,  maka  skor  T  seseorang  tidak  akan
               berubah.
            2.  Secara  statistika,  sebaran  skor  error  atau  Ɛ  pada
               persamaan X = T + Ɛ, akan mengikuti sebaran distribusi
               Normal  dengan  rata-rata  adalah  nol.  Dengan  demikian,
               semakin  banyak  instrumen  diberikan  kepada  seorang
               peserta tes atau responden, maka skor keleliruan Ɛ akan
               semakin mendekati nol. Pada persamaan X = T +  Ɛ, jika
               skor Ɛ mendekati nol, maka skor hasil pengukuran atau
               skor hasil pengamatn X akan semakin mendekati skor T.
               Implikasi dari asumsi ini adalah, skor hasil pengukuran X
               akan  lebih  mampu  menggambarkan  kemampuan
               sebenarnya  dari  peserta  tes  atau  responden,  jika
               dilakukan  beberapa  kali  pengukuran  pada  peserta  tes
               atau responden yang sama.
             Asumsi 1 dan 2 di atas merupakan asumsi yang mendasari
           pemahaman,  bahwa  reliabilitas  instrumen  dapat  dihitung
           dengan  pendekatan  korelasi  antara  hasil  suatu  pengukuran
           dengan hasil pengukuran lainnya yang relevan, pada peserta
           tes atau responden yang sama.

             Sebagaimana koefisien korelasi, maka koefisien reliabilitas
           angkanya  berada  pada  kisaran  dari  -1,00  hingga  1,00.  Akan
           tetapi dalam konteks butir-butir instrumen yang unidimensi
           dan  saling  mendukung  satu  sama  lain,  maka  koefisien
           reliabilitas yang diakui adalah koefisien yang positif. Semakin
           mendekati  angka  1,00,  semakin  baik  reliabilitas  instrumen
           tersebut. Sebagai patokan, koefisien reliabilitas danggap baik
           dan  cukup  memadai  jika  diperoleh  angka  0,70  ke  atas,
           meskipun pada beberapa kasus angka di atas 0,60 masih bisa
           ditolerir.  Naga  (1997)  menyarankan  penggunaan  koefisien
           reliabilitas  di  atas  0,75  sebagai  patokan  untuk  cabang  ilmu
           yang metode pengukurannya sudah baik, dan di atas 0,50 bagi

           118
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134