Page 55 - Evaluasi Pembelajaran
P. 55

- Memiliki nilai kebenaran lebih pasti karena hanya
                      ada satu jawaban benar.
                     - Pengembangan  variasi  soal  lebih     mudah.
                      Evaluator dapat menyusun beberapa variasi butir
                      soal untuk indikator yang sama.
                     - Lebih  mudah  digunakan  untuk  evaluasi  model
                      daring.
                   Sedangkan  kelemahan  penggunaan  tes  PG  yang
                   menonjol adalah:
                     - Hanya  cocok  untuk  mengukur  aspek-aspek  hasil
                      belajar  kognitif  yang  sederhana  seperti  ingatan
                      (C1) dan pemahaman (C2).

                     - Relatif  membutuhkan  waktu  yang  lebih  lama
                      untuk menyusunnya.
                     - Adanya    kesulitan    menyusun      pengecoh
                      (distraktor)  yang  homogen  atau  mirip  dengan
                      alternatif jawaban.
                     - Memungkinkan peserta tes menjawab soal secara
                      tebakan atau guessing.

                     - Peserta  tes  tidak  diberikan  kebebasan  untuk
                      mengemukakan  ide,  kritik,  dan  pendapat
                      mendalam  tentang  materi  yang  diukur,  karena
                      alternatif jawaban dibatasi.
                     - Evaluator tidak dapat mengetahui proses berfikir
                      peserta tes,

                   Beberapa pedoman dalam menyusun soal PG adalah:
                     - Susunlah  stem  soal  sesuai  dengan  tujuan
                      pengukuran dan kemampuan peserta tes,
                     - Usahakan kalimat dalam stem soal adalah kalimat
                      singkat,  tegas,  jelas,  dan  tidak  bertele-tele,  serta
                      hanya    menanyakan     tentang   satu   pokok
                      pertanyaan saja.

           44
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60