Page 101 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 101
sendiri terpecah belah, ada yang mendukung terhadap Al-
Khallaj, dan ada juga yang menolak bahkan menganggap
dirinya sebagai tukang sihir. Berdasarkan laporan
masyarakat, maka pemerintah segera menahan dan
menyeretnya ke pengadilan. Pengadilan memutuskan untuk
menghukum mati terhadap dirinya.
Selama di penjara, Al-Khallaj banyak menulis buku dan
konon hingga mencapai 48 buku. Judul-judul kitabnya itu
tampak asing dan isinya juga banyak yang aneh dan sulit
dipahami. Antara lain:
1. As-Sahaihur Fi Naqshid Duhur
2. Kaifa Kana Wakaifa Yakun
3. Al-Abad Wa Al-Mabud
4. Kitab Huwa-Huwa
5. Sirru Al-Alam Wa Al-Tauhid
6. Al-Thawasin Al-Azal
dan lain-lain
Kitab-kitab itu hanya tinggal catatan, karena ketika
hukuman mati dilaksanakan, kitab yang ia karang pun ikut
dimusnahkan, kecuali sebuah yang disimpan pendukungnya
yaitu Ibnu Atha dengan judul Al-Thawasi Al-Azal. Dari kitab
ini dan sumber-sumber muridnya dapat diketahui tentang
ajaran-ajaran Al-Khallaj dalam tasawuf.
Al-Khallaj mengajarkan bahwa Tuhan memiliki sifat
lahut dan nasut, demikian juga manusia. Melalui maqomat,
manusia mampu ke tingkat fana, suatu tingkat di mana
manusia telah mampu menghilangkan nasutnya dan
meningkatlah lahutnya yang mengontrol dan menjadi inti
kehidupan. Yang demikian itu memungkinkan untuk
88 | Asep Solikin