Page 138 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 138
MENUNAIKAN AMANAT
Laki-laki pemilik uang itu berkata lagi, “Sesungguhnya Allah
telah menunaikan utangmu, (dengan) harta yang engkau
kirimkan dalam sebatang kayu. Silakan kembali dengan
seribu dinar itu dengan selamat.”
Ada seorang laki-laki dari Bani Israil yang meminta
kepada seseorang dari Bani Israil lainnya agar
meminjaminya seribu dinar. Berkatalah si pemilik uang,
“Datangkan saksi untukku agar aku persaksikan kepada
mereka.” Laki-laki yang meminjam itu berkata, “Cukuplah
Allah sebagai saksi.” Si pemilik uang berkata lagi, “Berikan
untukku yang menjamin.” Orang yang meminjam berkata,
“Cukuplah Allah sebagai Penjamin.” Si pemilik uang pun
berkata, “Engkau benar.” Lalu dia menyerahkan uang itu
sampai waktu yang telah ditentukan.
Kemudian, si peminjam berlayar dan menyelesaikan
urusannya. Setelah itu, dia mencari angkutan yang akan
membawanya kepada temannya karena waktu yang telah
ditentukan. Namun, dia tidak mendapatkannya. Akhirnya dia
mengambil sebatang kayu lalu melubanginya dan
memasukkan seribu dinar itu ke dalamnya disertai sehelai
surat kepada sahabatnya. Kemudian dia perbaiki pecahan
lubang, lalu dibawanya kayu itu ke laut.
Dia berdoa, “Ya Allah. Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa aku pernah meminjam dari si Fulan seribu dinar lalu
dia minta jaminan, maka aku katakan, ‘Cukuplah Allah
sebagai Penjamin,’ dan dia pun ridha Engkau sebagai
Penjamin. Dia pun meminta kepadaku saksi, lalu aku
katakan, ‘Cukuplah Allah sebagai saksi’, dan dia pun
meridhainya. Sesungguhnya aku sudah berusaha sungguh-
Bibliosufistik | 125