Page 133 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 133

IBNU QOYYIM AL-JAUZIYAH


              “Tasawuf hendaknya dikembalikan pada kehidupan zuhud
             salafussaleh yang didasarkanpada pola-pola yang onstruktir
                    dan positif bagi kehidupan kaum muslimin”
                 Keahliannya  adalah  berasal  dari  kemampuan  dirinya
            untuk memandang keberadaan kaum terdahulu yang telah
            mendahuluinya  dan  dianggap  tidak  melenceng  dalam
            menjalankan  syariat  Islam  itu  sendiri.  Karena  itulah  ia
            dianggap  sebagai  pembela  kaum  salaf.  Dan  karena
            pembelaannya  yang  tegas  atas  mereka,  hingga ia  diangkat
            oleh sebagian ulama salaf saat itu sebagai imam salaf kedua
            yang  tergolong  sufi  setelah  Ibnu  Taimiyah.  Beliau  dijuluki
            Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah. Adapun nama lengkapnya adalah
            Muhammad bin Abi Bakar bin Ayub Saad bin Harits Al-Jari
            Al-Damasiqy  Abu  Abdullah  Syamsyuddin  yang  digelari
            dengan  Ibnu  Qoyyim  Al-Jauziyah.  Ia  dilahirkan  di  kota
            Damaskus  pada  tahun  691  H/1292.  dan  meninggal  di
            Damaskus pad tahun 752H/ 1350.
                 Setelah  ia  berhasil  dalam  pendidikan  dasar,  ia
            meneruskan  pelajaran  dan  berguru  pada  beberapa  ulama
            terkemuka di daerahnya antara lain: Isa Al-Muthim, Ismail
            bin Maktum, Syihab Al-Nablusi, Majdul Harrani dan lain-lain.
            Gurunya yang paling berkesan dan menjadi ikutannya yang
            amat  dicintainya  adalah  Ibnu  Taimiyah.  Ia  mewarisi
            pemikiran dan perjuangan gurunya itu dalam menegakkan
            kebenaran secara tepat dan tegas dengan berpegang teguh
            pada Al-Quran dan Sunnah Rasul Allah serta menolak taklid,
            menyerang bidah dan khurafat.
                 Gelora pemikiran demikian dapat kita pahami apabila
            kita  melihat  situasi  dan  kondisi  masyarakat  dimana  Ibnu


            120 | Asep Solikin
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138