Page 141 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 141

melubanginya. Kemudian seribu dinar milik saudaranya, dia
            masukkan ke dalam kayu itu disertai sepucuk surat, lalu dia
            perbaiki.
                 Kemudian, dia bersimpuh, berbisik di hadapan Rabbnya
            Yang  Mahatahu  lagi  Maha  Mendengar,  “Ya  Allah,
            sesungguhnya  Engkau  tahu  bahwa  aku  pernah  meminjam
            dari si Fulan seribu dinar, lalu dia minta penjamin, maka aku
            katakan, ‘Cukuplah Allah sebagai Penjamin.’ Dia pun ridha
            Engkau  sebagai  Penjamin.  Dia  juga  minta  kepadaku  saksi,
            lalu  aku  katakan,  ‘Cukuplah  Allah  sebagai  saksi.’  Dia  pun
            meridhainya. Sesungguhnya saya sudah berusaha sungguh-
            sungguh  mencari  kapal  untuk  menyerahkan  hak  ini
            kepadanya,  tetapi saya  tidak kuasa.  Saya titipkan  uang  ini
            kepada Engkau.”
                 Setelah  selesai,  kayu  itu  dilemparkannya  kembali  ke
            laut. Kayu pun hanyut bersama gelombang. Sementara itu,
            sahabatnya  yang  dipinjami,  menunggu  kedatangannya.  Di
            tepi pantai dia melihat ke laut lepas, mudah-mudahan ada
            kapal  yang  datang  ke  daerahnya.  Harap-harap  cemas
            muncul.  Ternyata  tak  ada  satu  pun  kapal  yang  berlabuh.
            Akan tetapi dia tidak berburuk sangka kepada saudaranya.
            Mereka telah sepakat Allah menjadi saksi dan penjamin.

                 Ketika  dia  mendekat  ke  pantai,  dia  melihat  sepotong
            kayu hanyut ke tepi tempat dia berdiri. Dia memungut kayu
            itu  dan  membawanya  pulang  untuk  kayu  bakar  bagi
            keluarganya. Begitu tiba di rumah, dia memotong kayu itu.
            Ternyata  di  dalamnya  dia  melihat  uang  seribu  dinar  dan
            sepucuk surat. Kiranya uang itulah yang ditunggunya. Surat
            itu adalah pengganti saudaranya yang tak kunjung hadir.
                 Tak lama, datanglah saudaranya yang meminjam uang
            seribu dinar, dalam keadaan membawa seribu dinar lainnya
            sebagai  ganti.  Dia  khawatir  kalau-kalau  uang  itu  belum


            128 | Asep Solikin
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146