Page 144 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 144
BUAH DARI SIFAT AMANAH
“Ini adalah buah dari sifat amanah, kau jaga kehormatanmu
dan kau tinggalkan terong yang haram itu, lalu Allah berikan
rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam keadaan
halal. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu ikhlas
karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih
baik dari itu”.
Dahulu di Damaskus, ada sebuah masjid besar, namanya
masjid jami’ At-Taubah. Dia adalah sebuah masjid yang
penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan dan
keindahan. Sejak tujuh puluh tahun, di masjid itu ada
seorang sheikh pendidik yang alim dan mengamalkan
ilmunya.
Dia sangat zuhud sehingga menjadi contoh dalam
kefakiranya, dalam menahan diri dari meminta, dalam
kemuliaan jiwannya dan dalam berkhidmat untuk
kepentingan orang lain.
Saat itu ada pemuda yang bertempat di sebuah kamar
dalam masjid. Sudah dua hari berlalu tanpa ada makanan
yang dapat dimakannya. Dia tidak mempunyai makanan
ataupun uang untuk membeli makanan.
Saat datang hari ketiga dia merasa bahwa dia akan mati,
lalu dia berpikir tentang apa yang akan dilakukan.
Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa
yang memperbolehkannya memakan bangkai atau mencuri
sekedar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya.
Masjid tempat dia tinggal itu, atapnya bersambung
dengan atap beberapa rumah yang ada di sampingnya. Hal
ini memungkinkan seseorang pindah dari rumah pertama
Bibliosufistik | 131