Page 147 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 147
buah terong di dalamnya dia berkata, “Heran, siapa yang
masuk ke rumah dan menggigit terong ini?”.
Maka pemuda itu menangis dan menceritakan kisahnya.
Istrinya berkomentar, “ini adalah buah dari sifat amanah,
kau jaga kehormatanmu dan kau tinggalkan terong yang
haram itu, lalu Allah berikan rumah ini semuanya berikut
pemiliknya dalam keadaan halal. Barang siapa yang
meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah
ganti dengan yang lebih baik dari itu”.
134 | Asep Solikin