Page 187 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 187

Pemimpin  Bani  Aslam  yang  bernama  Abu  Barzah
            pernah berkata tentang Julaibib kepada rakyatnya, "Jangan
            pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah
            jika  dia  berani  begitu,  aku  akan  melakukan  hal  yang
            mengerikan padanya!"
                 Kendati  demikian,  karunia  Allah  tidak  akan  pernah
            salah alamat diberikan. Julaibib pun mendapat hidayah dari
            Allah dan bertekad untuk berada di barisan terdepan ketika
            salat maupun jihad (berperang).
                 Pada suatu hari, Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid
            Nabawi  ditegur  oleh  Rasulullah  saw,  "Julaibib,  tidakkah
            engkau  menikah?"  "Siapakah  orangnya  yang  mau
            menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulullah?" kata
            Julaibib tersenyum.
                 Di hari berikutnya, Julaibib kembali ditanya Rasulullah
            dengan  pertanyaan  yang  sama.  "Julaibib,  tidakkah  engkau
            menikah?"

                 Julaibib  pun  menjawab  dengan  jawaban  yang  sama
            sampai tiga hari berturut-turut.
                 Singkat  cerita,  pada  hari  ketiga,  Rasulullah  saw
            memegang lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu
            rumah  pemimpin  Anshar.  "Aku  ingin  menikahkan  putri
            kalian," kata Rasulullah pada si pemilik rumah.
                 Betapa terkejutnya pemilik rumah itu mengetahui yang
            datang  adalah  baginda  Nabi  Muhammad  saw.  Ia  lantas
            mengira  bahwa  putrinya  akan  menjadi  seorang  istri
            Rasulullah sehingga pemilik rumah merasa terhormat.
                 Sejurus kemudian, Rasulullah saw menjelaskan bahwa
            yang akan menikah bukan dirinya melainkan Julaibib. Sontak




            174 | Asep Solikin
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192