Page 191 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 191

PEMUDA YANG MENJAGA KEHORMATANNYA
                                  SAMPAI MATI


              “Haram adalah jalan yang takkan pernah kutempuh, dan
             takkan pernah kuanjurkan selama hidupku. Apa yang kamu
             impikan hanya akan berujung keputus-asaan. Carilah jalan
             kehinaan, tetapi aku jangan dilibatkan. Janganlah jadi orang
               bodoh dan pengikut setan. Aku akan tetap memelihara
                 kehormatan.” “Ayah, mohon ikatlah aku! Sepertinya
                     pikiranku sudah tak waras lagi.” Si anak.
                 Jabir  bin  Nuh  berkata,  “Suatu  ketika  aku  berada  di
            Madinah  sambil  duduk  di  pasar.  Tak  lama  kemudian,
            lewatlah  seorang  syaikh  yang  wajahnya  bersinar  dan
            berpakaian  rapi.  Melihat  kedatangan  sang  syaikh,  seorang
            penjual berdiri dan mengucapkan salam kepadanya. Penjual
            tadi  berkata,  “Wahai  Abu  Muhammad,  kudoakan  semoga
            Allah melimpahkanmu pahala yang banyak dan meneguhkan
            hatimu dengan kesabaran.”

                 Syaikh  tersebut  berkata,  “Amin.  Memang,  cinta  yang
            sudah  membara  sangat  sulit  ditepiskan.  Bahkan,  hausnya
            cinta dapat membawa pada kematian.”

                 Si  penjual  berkata  lagi,  “Bersabarlah  wahai  Abu
            Muhammad!  Sabar  merupakan  tongkat  pegangan  orang
            mukmin.  Aku  berharap  semoga  Allah  mengganti  musibah
            yang menimpamu dengan pahala yang tak terhingga.”
                 Didorong  rasa  penasaran,  aku  bertanya  kepada  si
            penjual, “Siapa syaikh itu?” Si penjual menjawab, “Ia seorang
            laki-laki  Anshar  dari  suku  Khazraj.”  “Musibah  apa  yang
            menimpanya?” tanyaku.





            178 | Asep Solikin
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196