Page 188 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 188
pemimpin Anshar itu pun kaget dan tidak merestui jika
putrinya menikah dengan Julaibib yang lusuh itu.
Akan tetapi, putri pemimpin Anshar itu berbeda
pandangan. Ketika ia tahu bahwa yang meminta itu adalah
Rasulullah, dia tidak berani menolak. "Apakah kalian hendak
menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku
padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta,
maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian
bagiku," kata sang gadis.
Sang gadis salihah itu lalu melantunkan ayat Al-Qur'an
yang artinya, "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan
perempuan beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat
yang nyata," (QS. Al-Ahzab ayat 36).
Mendengar jawaban gadis yang bijaksana itu, Nabi saw
kemudian berdoa, "Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya,
dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan
hidupnya payah dan bermasalah."
Hingga akhirnya sang gadis dan Julaibib ditakdirkan
untuk hidup bersama tetapi dalam waktu yang sebentar.
Sebab, Julaibib harus segera mengahadap Sang Pencipta
setelah dirinya gugur di medan perang.
Ketika gugurnya Julaibib di medan perang, Rasulullah
sangat kehilangan ia, tetapi tidak dengan para sahabat
lainnya yang memang tidak terlalu menganggap Julaibib.
Rasulullah pun memerintahkan agar para sahabat mencari
Julaibib. Akhirnya ia ditemukan dalam keadaan tak
bernyawa penuh luka. Tetapi di sekitarnya terdapat tujuh
jasad musuh yang telah berhasil ia bunuh.
Bibliosufistik | 175