Page 217 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 217

sebuah  ide  yang  bagus."  Setelah  berada  di  dalam  kamar
            mandi, tubuh Abu Bakar gemetar. Dia bingung harus berbuat
            apa agar bisa selamat dari perbuatan maksiat. Karena besar
            iman  dan  takwanya,  meski  gemetar,  hal  itu  tidak
            membuatnya  panik.  Dia  berdoa  dalam  hati.  "Ya  Allah,  apa
            yang  harus  aku  perbuat.  Berilah  aku  petunjuk,  wahai  Zat
            yang  dapat  memberi  petunjuk  bagi  orang-orang  yang
            kebingungan."  Iman  dan  takwa  memang  membuat pikiran
            seseorang jernih. Meski dalam keadaan sulit, selalu ada ide
            brilian untuk memecahkan semua persoalan.

                 Tanpa  pikir  panjang,  dia  memoles  semua  bagian
            tubuhnya  yang  tegap  itu  dengan  kotoran  di  kamar  mandi
            sambil berkata, "Ya Rabbi, wahai Tuhanku, perasaan takutku
            kepada-Mu itulah yang mendorongku melakukan hal ini.
                 Oleh karena itu, karuniakan untukku kebaikan sebagai
            gantinya."Setelah  memoles  semua  tubuhnya,  dia  segera
            keluar  mendekati  wanita  tadi.  Sontak,  keadaan  Abu  Bakar
            yang penuh dengan kotoran itu membuat wanita itu jijik dan
            mengira  jika  Abu  Bakar  sudah  gila  karena  mau-maunnya
            melumuri tubuhnya dengan kotoran yang menjijikkan.
                 Wanita itu lalu mengusur Abu Bakar. "Keluar kau, wahai
            orang gila!" pinta wanita itu kegelian melihat kotoran yang
            ada di tubuh Abu Bakar. Setelah itu, dia bergegas mengambil
            barang dagangannya dan segera berlari. Takut jika ada orang
            lain  berpikir  macam-macam  tentang  keadaannya.  Setelah
            peritiwa itu, bau badan dari tubuh Abu Bakar berubah, yang
            tadinya  berbau  keringat,  kini  wanginya  berganti  bagaikan
            wangi minyak kasturi. Wanginya tubuh Abu Bakar sampai
            dia meninggal.
                 Bahkan  diriwayatkan,  setiap  orang  yang  lewat  di
            kuburannya, wangi tubuh Abu Bakar masih tercium. Sampai
            akhirnya,  dia  mendapat  julukan  "al-Miski"  (yang  harum


            204 | Asep Solikin
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222