Page 219 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 219
KISAH AHLI IBADAH BERHARAP RAHMAT ALLAH
Ya Allah kasihanilah kami, karena rahmat-Mu lebih kami
harapkan dari pada semua amal kami. Dan ampunilah kami,
karena pengampuanan-Mu lebih luas dari pada dosa-dosa
kami.
Ada sebuah kisah yang berdasarkan pada hadist
Rasulullah saw dari cerita Malaikat Jibril “sungguh dahulu
pernah ada seorang hamba (‘abid) yang tinggal seorang diri
di sebuah gunung paling tinggi di dunia. Begitu tingginya
gunung itu, sehingga aku (jibril) sering melaluinya ketika
hendak turun dari langit melaksanakan titah dari Yang Maha
Kuasa. Gunung itu tidak begitu luas, tetapi cukup lengkap
persediaan bahan makanan dan buah-buahan juga air terjun
yang menyegarkan. Hal itu mempermudah ‘abid menjaga
perut dari kekosongan dan memudahkannya berwudhu
sehinga ia selalu dalam keadaan suci.
Di atas gunung yang sangat indah itu, ‘abid hidup selama
lima ratus tahun. Ia tidak punya kegiatan, selain beribadah,
bermunajat, dan berdo’a, tidak pernah terlintas dibenaknya
untuk berbuat dosa dan mendurhkai-Nya. Salah satu do’a
yang dikabulkan Allah swt adalah permohonannya setiap
saat untuk mati dalam keadaan sujud. Demikianlah, akhirnya
‘abid meninggal dunia dalam usia limaratus tahun.
Setelah kematiannya Allah swt berkata kepadanya
‘wahai hambaku karena rahmat-Ku, kau akan segera aku
masukkan ke dalam surga’. Mendengar pernyataan tersebut
si ‘abid berubah mukanya, terkesan tidak terima. Karena ia
merasa bahwa amal-ibadahnnya selama lima ratus tahun
206 | Asep Solikin