Page 221 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 221
HATI YANG MALU
"Aku malu kalau harus minta materi pada Allah, padahal
Dialah pemilik segala materi. Apakah aku harus minta
materi pada orang yang jelas bukan pemilik materi itu."
Suatu hari, demikian dikisahkan, seorang lelaki
mendatangi Imam Hambali (780-855). Ia lelaki yang banyak
bergelimang maksiat. Tiba-tiba ia datang ke majelis
pengajian Imam Hambali untuk menceritakan mimpinya.
Dalam mimpi itu, kata lelaki itu, ia merasa tengah berada
dalam kerumunan manusia yang ada di hadapan Rasulullah
SAW.
Rasul tampak berada di tempat yang agak tinggi. Satu
per satu, orang-orang mendatangi Rasul dan berkata,
"Doakan saya ya Rasulullah." Rasul pun mendoakan orang-
orang itu."Akhirnya tinggal aku sendiri," kata lelaki yang
menceritakan mimpinya itu. "Aku pun sangat ingin
mendatangi beliau, tapi aku malu atas berbagai maksiat yang
telah kulakukan.
Rasul lalu berkata,"Mengapa kau tidak datang kepadaku
dan minta kudoakan?" "Wahai Rasulullah," kata lelaki itu,
"Aku terhalang oleh rasa malu akibat perbuatan-perbuatan
burukku di masa lalu." "Kalau engkau merasa terhalang oleh
rasa malu, berdirilah dan mintalah agar aku mendoakanmu.
Bukankah engkau tak pernah menghina para sahabatku,"
jawab Rasul dalam mimpi tersebut.
Tapi Imam Hambali menghargai keterangan lelaki
pendosa tersebut. Laki-laki itu punya rasa malu atas
perbuatan-perbuatan buruknya. Rasa malu itu yang
mencegahnya terperosok semakin dalam ke jurang
kemaksiatan, dan malah mengangkatnya ke dataran
208 | Asep Solikin