Page 69 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 69
bekerja, situasi kerja sekarang, perspektif individu saat ini, dan
situasi keluarga saat ini. Dimana kondisi tersebut secara umum
telah dirasakan bahwa dari populasi pengusaha yang ada yang
pendidikannya kurang, hal tersebut jelas sulit untuk mencapai
kesuksesan berusaha (Hisrich & Peters, 1989: 39).
Orientasi entrepreneurial lebih mengarah kepada proses,
yaitu bagaimana entrepreneurship tersebut dijalankan yang
mencakup metode, praktek, dan gaya pengambilan keputusan
untuk bertindak secara entrepreneurial. Ada kesamaan ciri atau
faktor antara jiwa/spirit entrepreneurial dengan orientasi
entrepreneurial. Dimensi jiwa/spirit entrepreneurial sangat besar
peranannya dalam mempersiapkan para calon entrepreneur dari
kalangan siswa untuk memilih kerja mandiri ataupun menjadi
profesional/karyawan. Hubungan antara orientasi entrepreneurial
dan spirit entrepreneurial dapat dijelaskan seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.2
Pembentuk Orientasi Entrepreneur dan Spirit Entrepreneur
Pembentuk Pembentuk Spirit
Orientasi Keterangan
Entrepreneur Entrepreneur
Otonomi Locus of control internal Jiwa/spirit entrepreneurial
(kemandirian) kemandirian dibentuk oleh sikap
kemandirian dan kendali
diri (Locus of control)
internal yang mantap
Sikap Inovatif Keratifitas dan inovasi Krearifitas dan inovasi
merupakan faktor
penentu keberhasilan
dalam bisnis
Sikap Proaktif Perencanaan Adanya perencanaan dan
sikap proaktif akan
menjamin keuksesan,
keberlangsungan dan
keunggulan dalam
banyak aspek
Pengambilan Risiko Pengambilan Risiko Berani menghadapi risiko
Moderat yang telah diperhitungkan
60