Page 143 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 143

buang airnya” ujarnya. Tetesan tetesan air memang masih
            terlihat menetes dari plafon persis diatas baskom tersebut
            berada.

                 Tiba  tiba  si  tetangga  teringat  bahwa  diatas  lokasi
            baskom  tersebut  adalah  lokasi  persis  di  mana  kamar
            mandinya berada. Sang tetangga ini memang memiliki satu
            kamar  mandi  kecil  yang  berada  di  atas  loteng  bangunan
            tersebut  dan  atap  rumahnya  dan  atap  rumah  sang  ulama
            bersambung  menjadi  satu.  “Sudah  berapa  lama  bapak
            menampung  air  tersebut?”  Tanyanya  dengan  penuh
            penasaran.  “Kira-kira  baru  dua  puluh  tahun”  jawab  sang
            ulama.

                 Mendengar  jawaban  tersebut,  Tiba  tiba  si  tetangga
            meneteskan  air  mata.  Ia  menjadi sangat  malu  dan  merasa
            terharu dengan sikap ulama tersebut yang sangat bersabar
            dan tidak mempermasalahkan tetesan air tersebut. Mungkin
            ia selalu memaklumi dan mencoba memaafkan tetangganya
            tersebut walaupun ia dalam kondisi yang terdzholimi.
























                                      132
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148