Page 210 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 210
“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…”
“Kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur
rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah. Apa aja bentuk
rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi
Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.
“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga
ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa
makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi
sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan.
Makasih yaa, Bu…”
Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa
gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki
materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di
depan mata. Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat
beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh
lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan…
199