Page 14 - Context Communication The Sociology Of Culture
P. 14
5. socio-cultural theory: penciptaan dan pengungkap
realitas sosial (creation and enactment of social reality);
6. critical theory: penelurusan reflektif tentang wacana
yang timpang (reflective challenge of unjust discourse);
dan
7. phenomenological theory: pengalaman pribadi dan
orang lain melalui dialog‘
Bila disimak menurut paradigma yang digunakan maka
segenap penelitian yang disajikan dalam jurnal-jurnal ilmiah
baku (mainstream communication journals) yang
dimaksudkan untuk membangun teori tersebut dapat
digolongkan menjadi tiga paradigma dasar yaitu 1)
empirisisme, yang mencoba menjelaskan, meramalkan, dan
melakukan kontrol atas fenomena-fenomena yang teramati
dengan menunjukkan hubungan-hubungan yang umum dan
penting; 2) hermeneutika, yang mencoba memahami makna-
makna perilaku manusia melalui penafsiran teks dan
kerangka-kerangka pemahaman;dan 3) kritikisme, yang
mencoba melakukan perubahan-perubahan emansipatoris
melalui refleksi kritis atas kebiasaan sosial. Paradigma kedua
dan ketiga menjadi sangat popular dalam pendekatan budaya
(cultural studies) yang juga terkenal dengan sebutan media
studies yang menunjukkan ciri khusus, yakni ―naturism,
social causation, and functionalism‖ (James Porter et al.
1993: 317-335)
1. Pesan
Ini adalah isi dari apa yang dikatakan, serangkaian ide
yang ingin disampaikan oleh pembicara melalui saluran
komunikasi tertentu. Mereka dapat berupa konsep,
berita, permintaan, keinginan, opini, emosi, situasi,
Context Communication: the sosiology of culture 7