Page 10 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 10

sebagai relawan. Melalui aktivitas di antara kesenelas bentuk
              itulah  individu akan memperolah perwujudan  diri  secara
              bermakna baik bagi dirinya sendiri maupun bagi pihak lain.
                  Semua  hasil  kajian  sebagaimana  disampaikan  di
              atas, sesungguhnya merupakan tantangan dan sekaligus
              sebagai peluang  untuk  diimplementasikan dalam  pola-pola
              bi,mbingan karir khususnya dalam tatanan pendidikan formal
              di sekolah. Beberapa hal penting yang harus menjadi catatan
              dalam dimensi implementasi bagi layanan bimbingan karir di
              lingkungan pendidikan formal antara lain.
                1.  Peningkatan kompetensi para konselor sekolah dengan
                    fokus peningkatan  kualitas  kompetensinya  baik
                    kognitif, fungsional, maupun personal sehingga mampu
                    melaksanakan  layanan  bimbingan  karir bagi  semua
                    siswa.
                2.  Fokus layanan  bimbingan  karir adalah  untuk
                    menjadikan  semua  siswa  dapat  berkembang  optimal
                    dalam  beradaptasi secara kreatif dan mandiri  dalam
                    mewujudkan  karir yang  sesuai dengan  tuntutan
                    abad  21 seperti  pemahaman  makna  dan dunia karir,
                    pemahaman diri sendiri, kemampuan beradaptasi dan
                    pengambilan  keputusan,  pengembangan  kompetensi,
                    dsb.

                3.  Pola-pola  pelatihan  dan  pengembangan  kompetensi
                    para konselor sekolah dalam  bimbingan karir  harus
                    disesuaikan  dengan  tuntutan paradigma karir  dan
                    bimbingan kari4r di abad 21.
                4.  Semua  gagasan itu  harus diwujudkan dalam  bentuk
                    berbagai program dan kegiatan  yang  dikembangkan
                    secara kolaboratif mulai  dari  tatanan  kebijakan,
                    manajerial,  operasional, dan pengembangan sumber
                    daya manuaia. .


                                        ix
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15